Ilham Surfani, Juara 2 Lomba Desain Becak Jogja Istimewa

Lomba Desain Becak Jogja Istimewa yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan DIY memiliki tujuan untuk mengangkat kembali citra moda transportasi lokal di DIY. Lomba yang diadakan dengan mengacu pada Perda No. 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak Dan Andong memiliki visi untuk melestarikan Becak Jogja tidak hanya sebagai moda transportasi namun juga sebuah warisan budaya yang memiliki filosofi kearifan lokal Jogja. Lomba ini juga membawa misi mendukung pariwisata DIY karena dengan menampilkan becak Jogja dengan lebih menarik dan atraktif namun tetap nyaman dikendarai, becak Jogja sangat potensial menjadi salah satu ikon baru pariwisata DIY.

Tujuan dari lomba ini adalah:

  1. Memperoleh desain becak yang sesuai Perda No. 5 Tahun 2016 tentang Moda Transportasi Tradisional yaitu desain yang kreatif inovatif terutama pada bagian spekbor becak.
  2. Desain yang diharapkan adalah desain orisinil yang mengacu pada elemen-elemen lokal khas Jogja dan mengandung filosofis luhur yang tumbuh dalam masyarakat Jogja.
  3. Elemen desain juga harus tetap memperhatikan kenyamanan pengemudi becak.

Dengan mengacu pada visi, misi, dan tujuan kegiatan ini, maka pelaksanaan Lomba Becak Jogja Istimewa idealnya melibatkan masyarakat Jogja secara luas terutama kaum kreatif Jogja yang mampu menciptakan kreasi-kreasi seni yang nantinya akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Becak Jogja. Namun lomba ini juga tidak menutup kemungkinan diikuti oleh para peserta dari luar DIY dengan tetap mengacu pada filosofi dasar dan nilai-nilai kearifan Jogja.

Dari 190 karya entry yang datang dari berbagai kota di Indonesia dewan juri memilih 15 finalis, dari 15 finalis tersebut diseleksi lagi menjadi 6 besar finalis yang mempunyai desain paling unik, menarik, kreatif dan punya konsep serta filosofi yang baik. Para peserta 6 besar finalis harus mempresentasikan konsep dan filosofi desain di depan dewan juri Sabtu, 13 Mei 2017 pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas Perhubungan DIY. Penentuan urutan juara dari 6 presenter tersebut berdasarkan penilaian dewan juri, di mana unsur penilaian meliputi:

  1. Kreativitas desain
  2. Orisinalitas desain
  3. Filosofi/makna
  4. Kemudahan Aplikasi

Terkumpul 190 karya entry yang datang dari berbagai kota di Indonesia dengan peserta berbagai usia dari dibawah 20 tahun hingga 80 tahun. Adapun peserta yang lolos sampai babak 6 besar yaitu:

Nama Judul Karya Asal Pendidikan
M khoirur  Rohman Becak Bregada Demak Desain Kommunikasi Visual
Ilham Surfani Becak Dayaramay Magelang Pendidikan Teknik Mesin UNY
Muh Fahlefi Becak All Night All day Jogja Desain Kommunikasi Visual
Agung Budi S Venakular jogja Kalimantan selatan Desain Grafis
Shafa Aesa Becak is jogja Depok Desain Interior
Enka A Becak Jatayu Jogja Desain Grafis

Finalis Ilham Surfani mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY merupakan satu-satunya dari 6 besar finalis yang berasal dari background pendidikan teknik, mempresentasikan konsep becak Dayaramay yaitu becak yang berbuDAYA, RAmah, AMan, nYaman sebagai icon transportasi wisata di jogja. Desain becak yang menggunakan teknik 3D yang sangat detail tidak hanya mendesain bagian visual namun juga spesifikasi teknis secara rinci yang mengandung berbagai makna simbolik Jogja, mulai dari proses pembuatan sampai proses perakitan dijelaskan terperinci, unsur budaya jogja ditonjolkan pada desain becak tersebut agar menarik para wisatawan yang berkunjung ke jogja. Keunggulan lain  dari karya Ilham yaitu becak dayaramay tidak mengesampingkan unsur ramah tamah serta keamanan dan kenyamanan, sehingga desain becak tetap nyaman dan aman ketika dikendarai.