Support Pembelajaran Pengecoran, Tim Dosen JPTM FT UNY Serahkan Paket Sarana Pendukung Praktik Pengecoran Aluminium untuk SMK

Pengecoran aluminium berkembang pesat seiring dengan tuntutan industri dewasa ini. Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam SK Dirjen Pendidikan Menengah Kemendikbud nomor: 4678/D/KEP/MK/2016, 2 September 2016 juga menyatakan bahwa pengecoran logam merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan SMK bidang keahlian Teknik Mesin. Berangkat dari alasan tersebut, Arianto Leman Soemowidagdo, MT., dkk., dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) FT UNY, mengembangkan pembelajaran pengecoran aluminium di SMK. Pengembangan ini telah dirintis sejak tahun 2014 dengan mengembangkan tungku krusibel berbahan bakar LPG di SMK Muhammadiyah Prambanan, dilanjtkan pada tahun 2015 di SMK PIRI 1 Yogyakarta dan SMKN 2 Depok Sleman.

Pada tahun 2016 Arianto Leman Soemowidagdo, MT., bersama Tiwan, MT., Dr. Sutopo, MT., dan Drs Nurdjito, M.Pd., mengembangkan sarana pendukung pembelajaran praktik pengecoran aluminium bekerjasama dengan SMKN 3 Yogyakarta, SMK Muhammadiyah 1 Salam dan SMKN 1 Magelang. Sarana yang dikembangkan meliputi tungku krusibel, perangkat pembuat cetakan pasir, perangkat penuangan serta perangkat pembelajaran berupa modul dan model pola. Pengembangan melibatkan 10 orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Proses kajian, perancangan dan pembuatan sarana pendukung praktik pengecoran aluminium secara intensif dilakukan di Laboratorium Bahan dan Pengolahan serta Bengkel Fabrikasi JPTM FT UNY sedang perangkat pembelajaran dikembangkan di SMK. Tungku dirancang berbahan bakar LPG karena lebih bersih dan hemat dibanding tungku berbahan bakar arang atau solar. Meski demikian, tungku krusibel ini berbeda dengan tungku sebelumnya. Tungku berdimensi 460 x 460 x 950 mm. Sumber panas dari kompor gas tekanan tinggi ditempatkan di bagian bawah sehingga tungku lebih ringkas dan kompak. Tungku mampu mencairkan 5 – 6 kg aluminium dalam waktu 50 – 60 menit. Total biaya pembuatan satu paket sarana pendukung praktik pengecoran aluminium untuk SMK ini kurang lebih 10 juta rupiah.

Pada Jum’at, 23 Desember 2016 lalu, sarana pendukung praktik pengecoran aluminium secara simobolis diserahkan kepada SMKN 3 Yogyakarta, SMK Muhammadiyah 1 Salam dan SMKN 1 Magelang. Serah terima dilaksanakan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masysrakat Universitas Negeri Yogyakarta (LPPM UNY). Disaksikan oleh Ketua LPPM UNY, Dr. Suyanta, M.Si, sarana pendukung praktik pengecoran diterima oleh Kepala SMKN 3 Yogyakarta, Drs. Bujang Sabri, Kepala SMK Muhammadiyah 1 Salam, Drs. H. Suparno dan Kepala SMKN 1 Magelang, Drs. Nisandi, MT. Dalam kesempatan itu, Ketua LPPM UNY menyatakan kerjasama antara UNY dan SMK merupakan wujud nyata kepedulian UNY terhadap pendidikan. Pada kesempatan yang sama, Drs. Nisandi, MT., mewakili ketiga SMK tersebut menyampaikan rasa terimakasih atas perhatian Universitas Negeri Yogyakarta dalam hal ini Jurusan Pendidikan Teknik Mesin atas kerjasama pengembangan pembelajaran praktik pengecoran di SMK. “Keberadaan sarana pendukung praktik pengecoran aluminium ini menjadikan proses pembelajaran lebih konkrit sehingga siswa SMK dapat langsung melakukan praktik pengecoran aluminium,” tuturnya. Lebih jauh, Beliau sangat berharap kerjasama ini tidak berhenti sampai di sini. “Kami berharap Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY ke depan menjadi rujukan bagi SMK-SMK terkait pembelajaran pengecoran,” lanjutnya.

Arianto Leman Soemowidagdo, MT., mengemukakan bahwa sarana pendukung praktik pengecoran ini merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi terhadap dunia pendidikan. “Harapannya ke depan akan tercipta kerjasama sinergis antara pendidikan menengah khususnya SMK, perguruan tinggi dan pihak industri selaras dengan semangat tridharma perguruan tinggi,” tegas Arianto Leman. (Arianto L)